Mediarakyatpost,Depok – Dalam kontestasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak 2024 yang baru lalu, ada hal menarik yang patut untuk di telisik, yaitu terkait tumbangnya calon yang di usung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Kota Depok.

Ada beberapa faktor penyebab tumbangnya dominasi PKS di Depok. Dan terjadi di Depok hampir setali tiga uang dengan yang terjadi di Jakarta dan Kota Sukabum. Ada kesamaan faktor penyebab tumbangnya dominasi PKS di Depok dan beberapa daerah lainnya, demikian setidaknya yang dikatakan oleh pemerhati politik Raditya P. Rahim, SIP, MSi saat mediarakyatpost mewawancarai dikantornya, dibilangan Jakarta Selatan pada Jum’at (6/11).

Menurut Radit tumbangnya dominasi PKS di Depok jelas membuat elit PKS terhenyak, karena Depok selama dua dekade belakangan di daulat sebagai basis PKS, namun suara yang diperoleh di Depok sungguh diluar harapan elit PKS.
“Jelas perolehan suara yang didapat di Depok membuat elit PKS terhenyak, tak percaya, diluar harapan” ujar Radit yang seangkatan dengan Menteri Sosial, Saifullah Yusuf saat masih berkuliah di Universitas Nasional (Unas) Jakarta.

Lebih jauh, kata Radit “ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekalahan PKS di Depok, diantaranya, figur kandidat terkait rekam jejak kandidat, (pribadi, keluarga, dan jaringan sosial politiknya), juga kemampuan komunikasi publik kandidat, lalu faktor pergeseran perilaku pemilih; yang jenuh atau tidak puas dengan tata kelola pemerintahan di Depok yang notabene selama 19 tahun dikuasai oleh Walikota yang berasal dari PKS, sejak periode pertama Nur Mahmudi Ismail di tahun 2005, dan masyarakat pemilih menginginkan adanya perubahan, issue perubahan memang menjadi jargon politik yang punya magnet kuat, perubahan seolah mewakili hasrat masyarakat yang tidak puas dengan tata kelola pemerintahan, dan perubahan juga mewakili gejolak generasi muda, sementara demografi pemilih di Depok lebih didominasi pemilih pemula (muda usia), dan yang tak kalah penting adalah faktor Strategi pemenangan utamanya penguasaan wilayah, pelibatan dan penguatan kantung-kantung konstituen serta dukungan logistik” paparnya

Pria murah senyum ini juga menambahkan “bahwa faktor hengkangnya beberapa elit PKS, yang kemudian mendirikan partai Gelora plus faktor kekecewaan atas kebijakan elit PKS yang tidak mengusung “abah Anies Baswedan” di Pilkada Jakarta, dan bagi “anak-anak abah” tentunya hal tersebut mencederai soliditas dan kepercayaan yang sudah terbangun, hal ini juga patut menjadi bahan pertimbangan terkait tumbangnya PKS di Depok”, pungkas Raditya P. Rahim.

Dirinya tak lupa mengucapkan selamat kepada Dr. H. Supian Suri, MM dan Chandra Rahmansyah, S.Kom yang terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Depok periode 2025 – 2030, semoga sukses dan amanah dalam mengemban kepercayaan masyarakat Depok.

GDP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *