Kediri,mediarakyatpost – Bersih desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat khususnya di Jawa. Ritual bersih desa telah dilakukan berabad-abad lamanya sebagai wujud bersatunya manusia dengan alam.
Kegiatan ini dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan sekaligus mendoakan para leluhur yang mendirikan Desa tersebut.
Hal itu juga dilakukan oleh masyarakat desa Wonokerto Kecamatan Pelemahan Kabupaten Kediri melakukan bersih desa dilaksanakan Di pendopo Petilasan Mbah Danurejo. Jumat (19/7/24)
salah satunya dengan menyelenggarakan Festival Kebudayaan Bersih Desa, yaitu Arak-arakan Tumpeng dan festival baju Adat. Sekaligus Doa Bersama
“Siang pagelaran Campur sari di lanjutkan hiburan Jawa Wayang Kulit”, sahut Jimi selaku Kepala Desa Wonokerto
Untuk menghormati leluhurnya pemerintah desa dan warga setempat mengadakan kegiatan bersih desa. “Bersih desa ini sudah menjadi agenda tahunan,” tutur Kepala Desa Wonokerto, Kecamatan Plemahan Jimi Santoso.
Jimi menjelaskan bahwa bersih desa dilakukan setiap satu tahun sekali. Ritual ini sudah dilakukan turun-temurun dari kepala desa pertama yang menjabat sejak tahun 1887 sampai saat ini. “Kegiatan ini sudah dilakukan secara turun temurun, tujuannya untuk mengingat jerih payah leluhur yang berjasa atas Desa Wonokerto,” ungkapnya
Rangkaian bersih desa dimulai dengan berkumpul di rumah kepala desa. Seluruh perangkat desa memakai baju adat Jawa. Mereka bersama warga lantas berjalan kaki bersama-sama menuju sebuah punden Mbah Danurejo. (Dra)