Berduka, Raja Keraton Surakarta Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Meninggal Dunia

SURAKARTA, Mediarakyatpost.com, – Kabar duka datang dari Keraton Kasunanan Surakarta. Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII, sosok penjaga budaya Jawa yang bijaksana, meninggal dunia pada Minggu, (2/11/2025), PB XIII meninggal dunia di usia 77 tahun di RS Indriati Solo Baru, sekitar pukul 07.29 WIB.

Rencananya jenazah PB XIII disemayamkan di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat selama beberapa hari sebelum dimakamkan di Pemakaman Raja-raja Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kerabat keraton KPH Eddy Wirabhumi mengatakan kemungkinan pemakaman PB XIII akan digelar pada hari Rabu tanggal 5 November 2025.

*Pemakaman akan dilakukan pada Rabu, 5 November 2025 di kompleks Makam Raja-raja atau Pajimatan yang berada di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta,” jelasnya

Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII memiliki nama lengkap Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Hangabehi. Ia lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948 sebagai putra tertua Pakubuwono XII.

Pakubuwono XIII naik takhta pada 2004, menggantikan ayahandanya yang memerintah selama 59 tahun. Ia didampingi Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono dan dikaruniai seorang putra, KGPH Purbaya.

Sebagai raja, PB XIII dikenal berkepribadian tenang dan menjunjung tinggi budaya Jawa. Ia menjaga keberlangsungan upacara adat dan spiritualitas tradisional keraton secara konsisten.

Berbagai tradisi seperti Sekaten dan Tingalan Jumenengan Dalem tetap lestari di masa kepemimpinannya. PB XIII juga aktif mendukung kegiatan kesenian dan ritual kebudayaan lainnya di Keraton Surakarta.

Di bawah pimpinannya, keraton menjadi pusat pelestarian budaya dan pendidikan kebangsaan. Serta mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah serta seniman muda dalam kegiatan kebudayaan.

PB XIII juga membuka akses wisata budaya agar masyarakat mengenal sejarah keraton lebih dekat. Program edukasi budaya terus dikembangkan untuk menarik minat generasi muda terhadap tradisi Jawa.

Kanjeng Sinuhun PB XIII dikenal sebagai figur bijaksana dan sederhana. Dedikasinya terhadap budaya Jawa menjadikannya simbol kelestarian tradisi di tengah modernisasi.

Pihak Keraton Surakarta belum menyampaikan keterangan resmi terkait penyebab meninggalnya. Kepergian sang raja menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Jawa dan keluarga besar keraton.

Sejumlah tokoh adat, pejabat daerah, dan masyarakat Solo turut menyampaikan belasungkawa. Keraton Surakarta mulai mempersiapkan berbagai ritual adat untuk menghormati kepergian PB XIII.

Jenazah PB XIII disemayamkan di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Selanjutnya akan dimakamkan di Pemakaman Raja-raja Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepergian PB XIII meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat dan pecinta budaya Nusantara. Ia dikenang sebagai penjaga nilai luhur Jawa dan pemersatu budaya di Tanah Surakarta.

Bahkan Kepergiannya bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga dan rakyat Surakarta, tetapi juga meninggalkan warisan nilai dan keteladanan yang abadi.

Semangatnya dalam menjaga budaya, kesederhanaan hidup, serta kepemimpinannya yang menyejukkan, akan selalu dikenang oleh masyarakat Jawa dan seluruh rakyat Indonesia.(GUSTAM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *