Dinas Pertanian Jombang Memperjuangkan Petani Kopi

JOMBANG Mediarakyatpost.com – Dinas Pertanian Jombang, tidak henti hentinya memberikan dukungan penuh bagi petani kopi, khususnya di Kecamatan Wonosalam.

Kita tahu, bahwa Kabupaten Jombang merupakan penghasil Kopi excelsa, atau yang biasa disebut asisa, ini merupakan varietas kopi yang paling banyak tumbuh di kawasan sekitar lereng Gunung Anjasmoro.

Jika ketinggian areal tanam rata-rata 600-1000 mdpl dan kopi ekselsa mempunyai citarasa yang unik dan eksotis. Kopi Ekselsa Wonosalam mempunyai citarasa fruity, tasty, floraly, chocolaty, dan creammy, sehingga menjadikan kopi ini memiliki kekhasan tersendiri.

Meskipun sebagai salah satu produsen besar kopi ekselsa di Jawa Timur, kopi ekselsa Wonosalam belum optimal, baik dari sisi produksi, panen, maupun pascapanen dan terutama soal pemasaran.

Kepala Dinas Pertanian Jombang, M Rony menyampaikan, bahwa beberapa tahun lalu sempat terjadi penurunan luasan lahan produksi dan produktivitasnya yang disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, penurunan produksi tersebut disebabkan minimnya penguasaan petani tentang teknologi pengelolaan kebun kopi, serta lahan kopi ekselsa yang berkurang. .

“Namun demikian, setidaknya dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kopi ekselsa Wonosalam mulai menggeliat dan menebarkan aroma eksotisnya. Tentu saja banyak pemicu yang memunculkannya,”katanya.

Dijelaskan M Rony, bahwa salah satunya adalah adanya keterlibatan kaum muda, khususnya generasi milenial yang mulai menggeluti bidang perkopian dalam beberapa tahun terakhir ini, karena dianggap memiliki prospek yang menjanjikan.

“Mereka sebagian adalah generasi yang orangtuanya sebelumnya sudah menjadi petani kopi. Sebagian lagi adalah anak-anak muda yang memang tertarik dengan dunia perkopian meskipun tidak mempunyai ‘genetik’ petani kopi,”ujar M Rony.

M Rony menyebut, dukungan Pemkab Jombang, Melalui Dinas Pertanian dalam rangka meningkatkan potensi kopi Wonosalam, baik dari hulu sampai dengan hilir.

Adapun rinciannya sebagai mana berikut :

1. Tahun 2017 telah dibantukan bantuan alat gunting pangkas sejumlah 250 unit (10 Poktan).
2. Tahun 2018 telah dibantukan bantuan mesin pulper (pengupas kulit ari) sejumlah 5 unit (5 poktan).

3. Tahun 2019 bantuan alat pengukur kadar air, 10 alat (5 poktan) dan bantuan mesin pengering kopi sebanyak 5 unit diberikan ke 5 kelompok tani.

4. Tahun 2020 bantuan mesin huller 2 unit untuk 2 kelompok tani, terpal 100 lembar untuk 4 kelompok tani, bantuan 13.000 batang bibit kopi excelsa yang dibagikan ke 7 kelompok tani dan 50 hand sprayer elektrik untuk 6 kelompok tani

5. Tahun 2021 telah dibantukan alat pasca panen pengolah kopi seperti Roasting (alat pemanggang kopi), grinder (alat penghalus kopi) dan sealer (alat pengemas kopi) untuk 3 kelompok tani.

6. Tahun 2022 telah dibantukan kegiatan Sekolah Lapang bagi petani kopi dan pengendalian opt Kopi.

7. Tahun 2023 dibantukan bibit kopi sebanyak 10.000 batang bagi petani kopi di Wonosalam.

“Semua bantuan yang diterimakan kelompok tani merupakan ikhtiar pemerintah Kabupaten Jombang dalam rangka pengembangan tanaman kopi yang endingnya merajuk pada peningkatan kesejahteraan petani kopi di Kabupaten Jombang,”jelas M Rony.

Bagaimana meningkatkan kekuatan laki-laki 13 kali bahkan pada 69 tahun
Menurutnya, pada Tahun 2023, Dinas Pertanian telah mendaftarkan “Kopi Excelsa Jombang” untuk memperoleh sertifikat Indikasi Geografis Kopi dan sudah dalam tahap akhir (selesai sidang).

Adapun penggunaan sertifikasi Indikasi Geografis pada produk khas suatu wilayah sangat menguntungkan baik bagi produsen (masyarakat lokal yang mengembangkan produk tersebut dari budayanya), maupun bagi konsumen (masyarakat luas dapat merasa aman membeli produk asli dan berkualitas, serta tidak disesatkan).

“Bersama Masyarakat Peduli Indikasi Geografis Kopi, kedepan harapannya kopi excelsa wonosalam akan lebih dikenal masyarakat luas dan memiliki nilai tawar yang tinggi di pasar. Begitu pula pada tahun 2023 Kabupaten Jombang terpilih melalui program Communal Branding yang di inisiasi oleh ibu gubernur Provinsi Jawa Timur,”ungkapnya.

Lebih lanjut, M Rony mengatakan, bahwa Communal Branding merupakan kegiatan peningkatan kualitas produk, kapasitas kelembagaan dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia, serta untuk pengembangan promosi dan pemasaran di bawah satu merek yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (community) secara bersama-sama.

“Produk kopi yang dikemas melalui Communal Branding mempunyai merk “JAVEAST COFFEE” dan tergabung dalam wadah Koperasi yang terdiri dari beberapa wilayah, antara lain Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Desa Wonosalam Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang dan Desa Kare Kecamatan Kare Kabupaten Madiun,”katanya.

M Rony mengaku, bahwa ekspor perdana kopi Excelsa Wononosalam yang dihadiri oleh Ibu Gubernur Jawa Timur, itu sebanyak 12 ton menjadi momentum yang sangat baik dalam hal promosi produk unggulan Kabupaten Jombang.

“Harus diperhatikan stok kopi excelsa, apakah tersedia atau tidak jika ada pesanan dari pihak bayer/ pembeli dengan jumlah banyak,”tuturnya.

Hal ini senada dengan Ibu Bupati Jombang, yang turut serta mendampingi Ibu Gubernur Jawa Timur dalam rangka misi dagang ke 3 Negara Timur Tengah.

“Dalam rangka mengenalkan produk unggulan Kabupaten Jombang, yaitu Kopi Excelsa Wonosalam,”pungkas Kepala Dinas Pertanian Jombang, M Rony. (end)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *