JOMBANG, mediarakyatpost – Dalam upaya memperkuat layanan kesehatan dan menekan angka penyebaran HIV/AIDS di masyarakat, RSUD Ploso menghadirkan layanan Poliklinik Voluntary Counseling and Testing (VCT). Poli VCT merupakan layanan konseling dan tes HIV yang dilakukan secara sukarela, rahasia, dan profesional. Keberadaan poli ini menjadi bagian penting dari strategi pencegahan serta penanggulangan HIV/AIDS di tingkat rumah sakit daerah.
Melalui Poli VCT, masyarakat dapat mengetahui status HIV-nya dengan aman dan nyaman. Proses pelayanan dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari sesi konseling pra-tes hingga konseling pasca-tes. Konseling pra-tes bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai HIV/AIDS, cara penularannya, serta pentingnya mengetahui status HIV sedini mungkin. Dengan informasi yang tepat, pasien dapat mengambil keputusan yang bijak mengenai langkah kesehatan yang akan ditempuh.
Setelah mengikuti sesi konseling pra-tes, pasien akan menjalani pemeriksaan darah untuk tes HIV. Proses ini dilakukan secara cepat, aman, dan dijamin kerahasiaannya. Hasil tes tidak disampaikan secara terbuka, melainkan langsung oleh tenaga medis yang berkompeten. Setelah hasil keluar, pasien kembali mendapatkan konseling pasca-tes untuk membantu memahami hasil tersebut dan menentukan langkah selanjutnya.
Apabila hasil tes menunjukkan non-reaktif (negatif), petugas akan memberikan edukasi mengenai cara menjaga diri agar tetap aman dan terhindar dari risiko penularan. Namun, jika hasilnya reaktif (positif), pasien akan diarahkan untuk menjalani pengobatan lanjutan melalui terapi antiretroviral (ARV) serta mendapatkan pendampingan berkelanjutan agar dapat tetap menjalani kehidupan dengan kualitas yang baik.
Pelayanan di Poli VCT RSUD Ploso tidak hanya sebatas pemeriksaan dan konseling. Poli ini juga memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai pencegahan HIV/AIDS. Edukasi tersebut mencakup pentingnya menerapkan perilaku seksual yang aman, penggunaan kondom secara konsisten, tidak berbagi jarum suntik, serta pentingnya melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi individu dengan risiko tinggi terhadap HIV.
Kepala RSUD Ploso, dr. Hendri Marzuki, menyampaikan bahwa keberadaan Poli VCT merupakan bentuk nyata komitmen rumah sakit dalam mendukung program pemerintah terkait penanggulangan HIV/AIDS. “Melalui layanan VCT, kami ingin masyarakat lebih sadar akan pentingnya pemeriksaan dini. HIV bukanlah aib, dan dengan deteksi serta pengobatan sejak awal, penderita tetap bisa hidup sehat dan produktif,” ujarnya.
Saat ini, Poli VCT RSUD Ploso ditangani oleh dua dokter spesialis penyakit dalam yang juga tergabung dalam tim HIV/AIDS, yaitu dr. Debrina Kusuma Devi, Sp.PD, dan dr. Ketut Aditya Raharja, Sp.PD. Keduanya memiliki pengalaman dalam menangani pasien HIV dan memberikan pendampingan yang empatik serta profesional.
Pelayanan Poli VCT RSUD Ploso dibuka setiap hari Selasa dan Kamis mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Dengan pelayanan yang ramah dan menjunjung tinggi kerahasiaan, RSUD Ploso berharap masyarakat tidak ragu untuk memeriksakan diri. Karena mengetahui status kesehatan sejak dini adalah langkah awal untuk menjaga diri, keluarga, dan lingkungan dari risiko penularan HIV/AIDS.
dr. Hendri menambahkan, RSUD Ploso akan terus mengembangkan layanan-layanan promotif dan preventif agar masyarakat tidak hanya datang ketika sakit, tetapi juga aktif dalam menjaga kesehatannya. “Kami ingin menjadikan RSUD Ploso sebagai rumah sakit yang tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga mengedukasi. Layanan seperti Poli VCT ini merupakan bagian dari upaya kami dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya deteksi dini,” pungkasnya. (End)